Selasa, 12 Juli 2016

Diversifikasi Portfolio Dalam Berinvestasi

Pepatah klasik dalam berinvestasi adalah jangan menaruh telur dalam satu keranjang. Maksudnya adalah untuk menghindari resiko yang terlalu besar, karena kalau ditaruh dalam satu keranjang, bukankah kalau terkena guncangan bisa-bisa telur sekeranjang akan pecah?

Salah satu teman saya berkata bahwa di Indonesia ini orang berduit benar-benar diberikan kenyamanan. Bagaimana tidak nyaman bila saat ini suku bunga deposito berkisar antara 4-6%? Artinya orang yang punya uang 10 milyar bila didepositokan semua ke bank akan menikmati 400-600 juta setahun. Berarti dengan duduk manis saja mereka bisa dapat uang 33-50 juta per bulan. Memang yang bisa punya uang cash 10 Milyar hanya orang-orang kaya dan para pejabat. Kalau untuk rakyat jelata seperti penulis ini membayangkan uang cash 1 Milyar pun tak pernah hahahaha.

Dengan dibiasakan dan dienakkan dengan suku bunga tinggi, maka orang Indonesia tidak terbiasa dengan instrumen investasi alternatif seperti saham, obligasi, reksadana, dan sebagainya. Padahal sarana investasi tersebut di atas memberikan imbal balik yang lebih tinggi daripada deposito. Mungkin bagi WNI yang pernah kuliah atau kerja di luar negeri tidak asing dengan saham, obligasi dan mutual fund karena di negeri yang mereka pernah belajar dan bekerja investasi tersebut cukup populer dan banyak yang berinvest di sarana tersebut.

Sebetulnya ada lagi jenis investasi yang populer di kalangan orang tua atau generasi jadul yakni properti dan emas. Dua jenis investasi ini memang menjanjikan tapi untuk properti memang dibutuhkan dana yang cukup besar, jadi tidak semua orang punya akses invest ke properti. Investasi emas mulai populer sekitar lima tahun belakangan, ditandai dengan semakin banyaknya cabang antam (aneka tambang) di berbagai kota besar di Indonesia. Memang untuk investasi emas tidak membutuhkan dana yang besar karena antam menyediakan kepingan emas satu, dua, dan lima gram. Harga emas saat ini adalah sekitar 570.000 per gram. Jadi harga ini dapat terjangkau oleh berbagai kalangan. Jadi yang berprofesi sebagai karyawan perusahaan juga bisa punya kesempatan untuk berinvestasi. Bagi yang berniat untuk berinvestasi, bisa menyisihkan gaji yang didapatkan tiap bulan untuk memulai investasi.

Jadi dengan aneka ragam investasi yakni saham, obligasi, reksadana, emas, dan properti akankah para orang kaya akan tetap menaruh uangnya di deposito bank? Pilihan ada di tangan investor..selamat berinvestasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar